Small house for single living

Sebuah Rumah Impian
_________________________

Sudah lama sekali sejak terakhir kali berencana untuk membuat desain sebuah rumah impian dan merealisasikannya dalam wujud visual yang semoga suatu hari nanti bisa ngebantu saat dana merenovasi rumah sudah terkumpul.

Alhamdulillah, sekarang sudah punya rumah dengan nama sendiri, seperti yang pernah aku impikan di masa SMA dulu. Ga merepotkan siapapun buat bayar kreditnya, semoga ke depannya ga merepotkan siapapun dan bisa melunasi sendiri sampai selesai. Amin. Rumah ini jauh dari pusat kota, bahkan GoJek pun ga mau jemput, itulah alasan kenapa akhirnya aku beli sepeda, selain karna memang aku sudah ingin beli sepeda sejak ukuran tubuh tidak proporsional lagi buat sepeda wim cycle kecilku di rumah. Masih berharap semoga bus Transmetro buka halte depan puskesmas.  

Meski rumah ini sangat menyebalkan sejak awal proses pengurusannya yang sangat menguras tenaga, dana dan perasaan, tapi Alhamdulillah, kalau hujan ada tempat berteduh di Pekanbaru, ada tempat untuk dituju, dan meski kecil aku berharap banget rumah ini punya semua yang aku butuhkan untuk feeling perfectly homey.... Bisa menjadi tempat beristirahat yang nyaman, bisa menampung perabotanku yang tak seberapa dan nyaman untuk ditempati saat keluarga sedang berlibur di Pekanbaru.

Alhamdulillah lagi, karena letaknya yang jauh dari jalan raya, rumah ini sangat tenang, bebas dari polusi suara. Hanya agak concern dengan polusi udara dari Cluster dan peternakan ayam yang berlokasi sekitar 300 m dari perumahan. Meski arah angin sebenarnya membawa asap dan bau-bauan itu ke kompleks perumahan yang posisinya di belakang puskesmas di simpang masuk arah komplek, tapi tetap sesekali waktu angin itu menjelajah arah berbeda dan sampai ke rumah. Tetap bersyukur Alhamdulillah, hanya sesekali. Jalur ke menuju rumah itu bebas macet insyaallah karena belum pernah ngerasain macet selama pindah kesini. Terakhir aku mencoba menghitung perjalanan dengan sepeda motor ke Transmart Pekanbaru membutuhkan waktu 40 menit. Whahahaa. Benar-benar jauh ternyata.Sering merasa ga enak setiap kali mau minta tolong dianter temen karena letaknya yang.... Ah, jauh. Maafkan aku  harus membuat kalian merasakan jauhnya rumahku, tak akan aku ulangi lagi. Hehe. Tapi pintu rumahku akan selalu terbuka buat kalian kalau ingin main selama aku di Pekanbaru.. Sekarang aku sudah nyetok camilan dan segera akan ada perkakas dapur, jadi jangan sungkan untuk mampir ya...

Rumah ini bertipe 36, dengan halaman yang dilebihkan karena berada di sudut blok dan keluargaku berharap bisa menambah luasan rumah ini saat sudah ada rezki yang cukup. Doakan ya...

Jadi aku sudah punya harapan untuk membangun rumah ini  dengan seleraku sendiri. Rumah kecil ini semoga bisa mewujudkan sebuah mimpiku tentang sebuah rumah impian...

LITTLE PARADISE

As long as I am single, the chair remain single aswell... (pinterest.com)
Sebagai seorang intro-extrovert, aku biasa menghabiskan waktuku sendirian bersama buku, atau sekedar bercakap dengan fikiranku sendiri. Melukis, atau kadang mencoba membuat sesuatu. Setidaknya keberadaan teras rumah nantinya bisa berfungsi sebagai tempat aku menikmati waktu melakukan yang aku suka, sambil menikmati oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan di sekelilingku. 

WELCOME HOME

Aku akan lebih memilih cat warna putih dan warna abu pekat untuk kursi. Meja dan kursi tambahan yang bentuknya imut itu, harus dipertahankan (pinterest.com)
Aku berencana meletakkan kaca dengan bingkai seperempat tebal bingkai kaca ini dengan ukuran panjang lebih setengah dari kaca ini agar ruang tamunya lebih terlihat luas. (pinterest.com)

TINY YET SO SPACY

Ada ide untuk melebarkan rumah ini sebenarnya, tapi bila aku bisa menggunakan otoritasku, maka rumah ini tidak harus jadi besar, hanya perlu menjadi fungsional. (pinterest.com)

MAXIMIZING BEDROOM 

Posisi pintu dan jendelanya hampir mirip dengan kondisi kamar depan dan posisi cerminnya pas. Ukurannya juga. Aku suka sekali kaca ukuran besar. Mungkin warna dinding akan putih, dengan perabotan putih dan bedcover warna mint.  (dellar.co.nz)

MULTIPLE PURPOSE ROOM

My stuff are everywhere and I have several cubboad left I think I will put them this way (pinterest.com)
Pertimbangan modal yang ngepas dan masih da yang dipengenin, jadi sementara bisa begini dulu itu ruang belakang (pinterest.com)

Wardrobe plan. I want a wardrobe like this so bad... (pinterest.com)

KITCHEN CABINET

Mungkin yang selanjutnya harus aku lakukan adalah menghubungi mantan guruku yang sekaran sudah jadi dosen seni rupa di UIR dan menanyakan kalau-kalau beliau masih melayani pembuatan desain interior untuk dapur. Aku butuh satu yang seperti ini. (pinterest.com)

ADDITIONAL KITCHEN STUFF


Sebenarnya opsi kabinet diatas agak kurang sesuai dengan ukuran dapur yang ada di rumah. Dapur sepertinya hanya memiliki luas 150 cm. Solusi selanjutnya mungkin meletakkan tempat cuci piring yang ada gantungan begini diatasnya. Spase kosong kelihatannya hanya ada di sebelah pintu kamar mandi. (pinterest.com)


VEGETABLES AT THE BACKYARD

Memiliki kebun mini di rumah adalah apa yang aku inginkan sejak dulu. Di rumah mamak kami biasanya menanam berbagai tanaman di sekeliling rumah karena space-nya cukup luas untuk menanam. Tapi untuk ukuran rumahku yang halamannya juga mini, memanfaatkan drum dan mendekorasi dinding dengan rotan sepertinya manis. (pinterest.com)



Komentar