Program Pengalaman Lapangan (PPL)

                             

Halo pembaca, dimanapun kalian berada, di kos, di jalan, di tempat umum, di kelas, ruang ujian, dalam kendaraan, rumah sakit dan dimanapun, semoga hari kalian menyenangkan, tidak lapar, tidak haus dan terus tersenyum. Tapi jangan malu-malu begitu ya, lepas aja.

Akhirnya setelah sekian lama menduga-duga kepanjangan dari PPL, tiga bulan terakhir aku jadi tahu kepanjangan sekaligus makna dari sebuah matakuliah wajib  di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di Universitas tercintaku ini. Seperti yang tertera di judul postinganku ini, itulah kepanjangan PPL. Banyak pengalaman berharga yang aku dapatkan selama PPL. Mulai dari awalnya aku yang begitu bersemangat mengajar sampai hampir mengikuti setiap waktu ekstrakuikuler, sampai dengan aku yang sudah mulai bosan dan tak bersemangat lagi. ehm. maaf kalau postinganku ini berbumbukan merica kejujuran dan ketumbar frontalitas. Aku hanya orang biasa yang kadang sedih, kadang senang, kadang semangat kadang bosan, seperti juga milyar dan trilyunan orang di luar sana. Hihi. Maaf jadi anget.
Ok then, I found that several student likes me. They said that oh miss, I am so obsessed by you, I wish that you will be here as long as I am here, in this school. I am just smile, and then said that I wish it too, if you have this good attitude like this, but this is PPL and it will only be held for just about three months. You can meet me outside, after this program or during this program, I am living at balam street and bla... bla... bla...
There is nothing special from my answer, I am not that anxious to be popular. HAHA. Iam as naif as that. Yea this is me. Why is this get to be netral ? Oh let me handle this.

Bahwa Darul Qur'an adalah sebuah pesantren yang fokusnya adalah hafalan Al-Qur'an, dan anak-anaknya begitu mengagumkan. Bentuk, tingkah gaya bicara dan karakter mereka, sama sekali tidak jauh berbeda pada anak seusia mereka, ceria, aktif, sebagian besar hiperaktif, tapi hafalannya, tidak kurang dari 5 Juz. Oh irinya pada mereka. Aku selalu tekankan bahwa merka adalah penjaganya Al-Qur'an. Bhawa mereka harus bangga dan bersemangat dengan apa yang mereka tekuni sekarang dan berusaha untuk tidak pindah sekolah, karena ketika sudah berbeda sekolah akan berbeda visi misi dan sepak terjangnya sehingga akan menyebabkan adanya beberapa ilmu yang hilang maupun tergerus. Aku juga menceritakan pengalamanku di pesantren dulu. 

Bahwa hidup bersama di pesantren adalah hal yang begitu romantis dalam perjalanan hidupku. Membuatku rindu pada lantunan Ayat Suci sebelum dan setelah solat subuh. Mandi di subuh hari, makan sederhana tapi berselera, tidur seadanya tapi tetap nyaman, belajar berhemat dan tidak tamak untuk jajan, belajar jadi manusia tekun, belajar sendiri setiap ba'da ashar, belajar bersama ba'da isya sampai jam 09.30, mufrodat subuh, pelajaran kitab kuning yang tak bisa ku fahami dalam sekali belajar saja. Oh, hal itu mengajarkan aku bahwa dalam hidup manusia yang waktunya singkat ibni ada beberapa ilmu berharga yang untuk mempelajarinya kita harus mengulang-ulang hal yang sama. Percayalah pada setiap pengulangan selalu ada hasil yang manis dan sebuah ilmu yang tak semua orang bisa miliki. Belajar setiap setelah baca Al-Qur'an di subuh hari, dan banyak hal lain yang begitu berkesan.

Aku juga menjadi begitu ingat pada setiap orang yang mengunjungiku dipesantren, karena tidak ada banyak pertemuan dengan orang tua dan wali saat di pesantren, maka setiap pertemuan menjadi begitu berkesan dan membekas. Aku bahkan masih mengingat mereka semua yang mengunjungiku dulu. Ada suka yang ku rasakan, begitu juga duka. Tapi kawan, hidup manusia kan memang begitu ada suka dan dukanya. Ada mudah, ada sulitnya, ayo jangan stress, jangan sampai dterbebani. Tersenyumlah dan lupakan apa yang tidak penting. Coba ingat rata-rata usia orang Indonesia dan hitung berapa banyak kesempatanmu, jangan membuang waktu untuk memurungi hidupmu yang tak panjang dan sangat berharga ini. Enjoy your YOLO Moment. What is that, yan ?You Life Only One.

aku mendapatkan kata-kata itu dari seorang traveler yang begitu aktif di akun instagram. Meski tidak sepenuhnya benar karena manusia punya 6 kehidupan yang harus di lalui, setidaknya hidup yang sekarang ini sedang kita jalani ya memang yang satu ini. 

Obrolan kita harus balik ke jalan yang benar nih, teman. Kenanganku di Ponpes Darul Qur'an sangat buanyaaaaaaak. Mulai dari kekaghumanku pada pribadi Zikri, yang tenang, diam tapi cerdas dan intelektual. Anak itu banyak mengingatkanku pada sosok seseorang yang aku impikan ketika aku di pesantren dulu. Orang seperti itulah yang ku deskripsikan dalam lobiku pada Yang Maha Kuasa, dulu. Jangan sampai salah kaprah ya, aku tidak akan berfikir ataupun bertindak untuk menspesialkan salah satu muridku seperti itu. Aku tidak menyukai ketimpangan dan ketidak adilan, jadi tidak akan ku lakukan itu pada muridku. Tapi tetap saja, di suatu sekolah dua hal yang kita ingat dalam masa PPL adalah 1 orang yang cerewet dan 1 orang yang kharismatik. Pendiam berbeda dengan kharismatik. Tapi orang kharismatik identik dengan pendiam dan omongan mereka yang high quality statemen. Dua-duanya baik karena itulah alaminya manusia. Fitra yang cerewet yang menyebut dirinya sendiri pitra, padahal kalau ditanya lagi, huruf pertamanya adalah F, bukan P. Lalu ada Adnan, yang sangat mirip Atlit Wall Climbing yang siswa Al-Huda, yang aku tidak tahu namanya. Adnan ini sangat sesukanya, tapi yang terpenting adalah dia tidak pernah tidak sopan. Ah, iya teman, satu hal yang paling membuatku terkesan di PP Darul Qur'an ini sebagian besar santrinya sangat ramah pada guru dan sangat ingin bersahabat dengan guru. Ah, manisnya mereka. 
Bicara manis, ada Silvi yang selalu bilang Ibu mirip kak widia, ahahahaa aku terbiasa mendengar itu setiap hari dan merindukan celoteh cerewet Silvi. Sampai sekarang aku belum tahu seperti apa itu Kak Widia yang disebutkannya. Ada Jannah yang sangat piawai menulis tapi karya tangan dinginnya belum juga sampai pada editor manapun, aku berharap karir menulisnya baik kelak, hal yang bisa ku lakukan untuk nya hanya memotifasi saja, uh sedihnya seandainya bisa berbuat banyak. Aminah yang cerdas dan sangat ramah. Aku bisa merasakan bahwa dia ingin  dekat denganku hanya saja ia tak punya terlalu banyak materi untuk dibicarakan denganku, tapi aku menghargai perasaaannya, jadi akan ku sapa dia di setiap kesempatan bertemu dengannya. Ada Agnes, yang ternyata adalah kakaknya andika yang diakui bandel oleh teman-temanku, tapi aku sadar bahwa terakhir setelah aku memuji tugasnya, dia jadi begitu bersemangat masuk pelajaranku. Andika begitu hiperaktif dan dia hanya diam bila aku duduk di sebelahnya atau melangkah di dekatnya. Karena aku selalu berjalan ketika mengajar, Andika tidak pernah jadi masalah besar dalam kelasku, bahkan dia begitu semangat mengerjakan tugas dariku. Kakaknya, Agnes begitu pintar dan rajin. Seorang yang asik untuk diajak ngobrol tentang pelajaran, dan kehidupannya. Andika Yoga yang sangat manis sekali. Hahahaha. Kelas XI dan yang paling berkesan adalah saat dia memanggilku. Buk yana!, ku Balas ya, sampai tiga kali dan terakhir dia bilang I love you. Ya ampuunn aku biasa melakukan itu pada saat aku sedang mencandai temanku, ga nyangka digituin juga ternyata sangat lucu. Anak Kelas XI yang mengingatkanku kembali pada pelajaran haditsku, pelajaran yang sangat ku sukai dulu di pesantren, dulu aku hafal 40 hadits itu tapi sekarang tak satupun, sedihnya. Terimakasih Budi Irawan sudah me refresh, Terimakasih Ilham juga, sudah mengoreksi keterangan mengenai hadits yang diberikan Budi. Para wanita di kelas XI juga sangat ramah, Imroatussoliha, Amel, Anak SMA Plus, haha, ada yang diberi gelar begitu, namanya reka kalau tidak salah. Akan keriting tanganku bila ku tulis tentang mereka semua, tapi kalian semua meberikan kesan yang sangat berharga buatku. Terimakasih banyak semuanya. Hamdu, semoga cita-cita jadi pilotnya terwujud, fathoni semoga kalian sukses karena kalian sangat sopan dan ingin bersahabat. Viona dan teman-teman semoga hafalannya lancar. 
Syukran Katsir Ma'had Darul Qur'an. 
Mahasiswa PPL MA Darul Qur'an Mata Pelajaran IPA, Dari Kiri Ke Kanan :
Delta Apriani Fisika, Tiwi Fisika, Suci Apriani Biologi, yang ini Ibu Pamong kami, Ibu Diana, S.Pd lulusan FKIP Biologi UIR, kemudian aku, Aryani Kodriyana Bilogi, Medya Sartika Fisika, Julia Riska Biologi
Pamer

Hunting Durian ke Danau Bingkuang. Terimakasih teman-temaaaaan. Disini aku kagum sama Lukman, pak Ketua PPL, yang lagi gak fit dan tidak terlalu suka durian, tetapi tetap memilih pergi. Mungkin Keberadaan Delta menguatkan, yaaa. Ihik, maap agak kompor. Peace man, peace del ! Good luck buat kalian, hihii.
Adikkah ? Anakkah ? In frame : Mirna dan Nurul kelas X. Momen : Sedang mengawas ujian terus diajak poto, karena ada dua pengawas jadi ga papa kabur sebentar. Mereka juga sedang menunggu jadwal ujian mereka setelah anak MTS selesai.
Precious feeling is : Feeling Beauty

Komentar