moon

Bulan seperti benda bulat yang terlihat beredar di tempat yang itu-itu saja setiap hari. Bulan memberikan sedikit cahaya dari mentari untuk sedikitnya membuat kita punya bayangan di kala senja membenamkan matahari di ufuk timurnya. Mentari tak punya kata lelah, tak pernah protes meski lintasannya tak pernah bergerak aktif kian kemari. Matahari memberi kesan sesosok manusia yang tidak pernah berubah dan begitu setia. Adakah seorang manusia bersifat sepertinya? Kita kemudian hanya punya kata mungkin untuk menjawabnya. Manusia punya banyak alasan dan selalu tidak pernah puas dengan alasan yang sudah banyak    itu. Oleh karena itu, mempercayai manusia bukanlah hal yang mudah. Terkecuali Para rasul, tentunya karena mereka orang -orang pilihan, orang-orang suci yang mengontrol dirinya dengan baik. Bukan kita yang labil dan penuh kelalaian.

Postingan kali ini aku ingin hadiahkan buat seseorang yang alhamdulillah nyata dan mengukuhkan eksistensiku sebagai manusia. Bersyukur adalah apa yang aku lakukan dengan hidupku yang sekarang ini. Allah memberikan beberapa mimpiku untuk terwujud. Kampus hijau yang dulu ku kira aku tidak menginginkannya, sekarang aku faham betapa aku merasa cocok disini. Orang-orang yang ku temui, ku kenal, keluarga baru yang nyata, berkomunikasi dengan banyak orang dan menemukan satu yang spesial.

Komentar