Morning Bread

Subuh menjelang pagi buta ini aku terbangun karena bapak menelpon dari kampung. Menanyaiku sudah bangun atau belum dan mengatakan berencana berkunjung beberapa hari lagi.

Setelah bapak menutup telepon aku lanjut sholat subuh. Setelahnya mencoba buka KRS(lagi) dan tidak menemukan lima mata kuliah yang harus diambil. Akhirnya aku lari ke blogspot.com dan mengetik ini. Ceritaku.
Sepertinya Allah tahu kalau aku tidak akan bisa menikmati hidupku dengan sempurna kalau aku diterima di universitas yang lebih bergengsi daripada universitasku yang sekarang. Aku mulai nyaman di tempat ini. Berkomunikasi dengan banyak orang, membuatku tidak lagi merasa bosan berkumpul dengan hanya satu organisasi saja dalam hidupku. Kemarin aku bertemu kak surya di depan kelas. Kak Surya mengulurkan tangannya dan tentu saja aku langsung menyalaminya. Selanjutnya aku berbincang sedikit tentang hey, masuk sini rupanya, dan selanjutnya meminta tanda tangan. Waktu kami berdua ketemu itu ada seorang abang tingkatku, adik tingkatnya kak surya. Ternyata Kak Surya sangat disegani disini. Setelah meminta tanda tangannya akupun melayang tanpa bilang apa-apa hanya terimakasih dan kemudian teman-teman yang lain mengerubunginya untuk minta tanda tangan. Ceritanya belum berakhir sampai disini kawan. Jadi pagi menjelang siang itu aku akan menuju ke kelas untuk mengajak teman-teman se-Penasehat Akademis untuk ngumpul, membicarakan penandatanganan KRS dan sebelum aku kembali ke kelas, Seseorang melambai dari dalam ruangan. Siapa lagi kalau bukan Kak Surya. Waktu itu kak surya sedagn melatih kakak tingkat yang mmenjadi MC acara cerdas-cermat biologi. Aku masuk ke kelas dan duduk dikursi dekat kak surya. Kak surya menanyakan apa aku sudah mengisi KRS atau belum dan tentu saja aku jawab dengan jujur bahwa aku belum mengisi KRS. Kak surya mengatakan bahwa Ririn, adiknya belum juga berhasil membuka portal. Kami juga bicara tentang pembicaraan lain, yaitu tentang menjadi MC, dan sedikit tenang perkuliahan. Tentu saja ada info yang ku dapat darinya. Bahwa KKN itu berbeda dengan PPL dan Kak Surya ternyata kebagian PPL di Babussalam. Oh, iya kalo KKN itu kita ke desa-desa, membangun desa, ya yang seperti itulah. Kak Surya kebagian mengunjungi Selat Panjang untuk aara KKN-nya. Senang rasanya bisa ktemu Kak Surya lagi. Beliau agak gemukan sekarang. Aku kira beberapa orang yang aku suka mulai memperbaiki dirinya akhir-akhir ini. Dulu aku suka sekali lihat Kak Surya, sayangnya dia kurus sekali waktu itu, jadi aku kadang membayangkan saat Kak Surya berjalan itu bukan enjejak, tapi melayang. Lihat sekarang, Kak Surya makin kelihatan manis dengan pipinya yang berisi dan postur tubuhnya yang bagus itu, terlihat sangat sehat dan bahagia. Tentu saja mengundang orang sepertiku untuk ikut bahagia, karena apalagi kalau tidak karena empati-ku dan rasa simpatiku yang mudah tersentuh. Bukan hanya promosi,tapi ini sungguh ku alami,lho. Orang yang ku sukai lainnya yang berbenah diri adalah daun, yang sekarang sudah pakai rantai di giginya. Dulu aku suka sekali dia, tapi aku tidak suka melihatnya tertawa karena bentuk giginya yang mengganggu. Lihat sekarang, dia merombak giginya dengan kawat-kawat menyakitkan itu. Pati menyakitkan. Tapi bagus juga, dia akan terlihat lebih manis, sebentar lagi. 

Intinya aku senang karena semua orang di sekelilingku mengalami perubahan menuju kebaikan yang aku berkesempatan untuk menyadarinya, dan untuk turut bahagia dengan keberuntungan yang mereka dapatkan. Untuk daun mungkin itu agak sakit, tapi jangan menyerah, kamu akan jadi cowok yang sangat mengagumkan sebentar lagi. \(^_^)/

Eh iya, tentang kamar kosku yang lapang ini, aku bersyukur sekali mendapatkannya. Aku bisa melihat atap-atap rumah kos lain disekitar sini. Melihat hutan hijau yang tampak seperti tumpukan selada segar pilihan. Menyegarkan dan membuat lapar. Haha.. semoga hariku hari ini berjalan dengan sangat baik. Karena aku ingin sekali tersenyum terus sekarang.

Tentang yang kemarin aku lupa menceritakan bahwa ketika aku meminta tanda tangan senior di perpustakaan phylobiosains bebrapa menit kemudian kak surya muncul dan ketika kakak senior itu akan menjebakku dengan pertanyaan-pertanyaan untuk mempermalukan aku didepan teman-temannya, Ka Surya membelaku. ngapa yana, ngapa abang ni? ciyeee! seneng beutt. Mister Mario Bros akhirnya melirik tentang apa yang terjadi bahwa seniornya membelaku. Huh! aku masih kesal dengan caranya menanggapi ceritaku kemaren. "Oh gitu"-nya sungguh menamatkan ceritaku.

Kemarin aku mengikuti kegiatan MAPALA(mahasiswa pecinta alam)dan hari itu aku dinasehati bahwa menjadi mapala adalah  bukan hanya tentang memanjat gunung, menjelajah hutan dan sejenisnya, tapi adalah tentang mencintai lingkungan, memperbaikinya dan mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Siang itu kami berkumpul di sebuah gubuk dekat waduk di hutan UR. Meski terlambat, aku dan Iik bisa melewati jalanan kayu yang sebagiannya sudah patah dan rapuh karena lembab. Hutan disini bersatu dengan rawa, membentuk postur hutan hujan tropis ideal yang sesungguhnya. Kami berkumpul disebuah gubuk yang diniatkan membentuk sebuah pendopo. Atap daunnya sudah mulai rusak dan kami menambalnya dengan meletakkan terpal diatasnya. Tepatnya bukan aku,tapi merka anggota mapala yang cowok yang melakukannya. Banyak orang yang ku kenal hari itu,tapi insyaallah aku masih bisa mengingat mereka semua sampai sekarang. Aku sebutkan nama mereka dari sebelah kiri ya. Kami diwajibkan duduk berbaur antara perempuan dan laki-laki agar saling kenal. Disamping kiriku yang pertama adalah fadhil dari pendor,Iik yang seprodi denganku,apri juga dari pendor, bang rashid ketua mapala suluh dari fkip kewarganegaraan, eva dari fkip (lupa yang ini),restu ddari fkip kimia, kak getha dari kewarganegaraan,epri dari fkip(lupa juga)dia tmen se esdenya wita,nila dari paud,sandro(lupa juga dri mana),ariska dari(lupa juga)agaf dari(lupa juga),dhani ini cewek lho,dari fkip ekonomi, iqbal baru kenal jadi masi ga tau juga, rika lupa juga darimana,reza dari fkip fisika, nita dari lupa juga,ori dari paud, kak kristi, dan yang paling terakhir ku sebutkan adalah yang paling spesial dari kita ber-berapa tuh. entalah. pokonya yang terakhir ini yang paling unyu, paling imut, paling manis, paling gokil,paling malu-maluin kalo diajak kodangan, dan paling aku perhatiin disini. Mari kita sambut, Mohammed Aliii (jreng jreng jreng!) bisa dipanggil memed. 
Ehem, paas pulang dari gubuk Ali ini berjalan di belakangku dan dia minta tolong aku bawakan botol aqua berisi minyak tanah. Istimewanya adalah dia memanggilku dengan namaku. Hal yang jarang dilakukan orang-orang yang baru kenal dan sok. Kenapa? Karena dia sama sekali bukan tipe orang yang sok. Dia baik sekali. "Yana,tolong bawakan ini" kemudian sambil memberikannya dia menanyakan "nantik ko ke homste kan?"aku mengambil botol itu dari tangannya dan berkata "enggak aku langsung. Tapi aku mau berbaik hati sama kau" aku dengan cuek meneruskan perjalanan dan dia berpesan lagi "jangan diminum ya, nanti ko haus kan ko kira itu minuman ko minum pulak". aku berbalik badan dan bilang "knapaa ko khawatir ya sama aku" azee kata iik nyambung dari depan. 
Setelah berjalan dan sampai di dekat jembatan kupu-kupu, aku memberikan botol ke memet dan memundurkan motorku. Melihat aku seperti agak kesulitan, memet membantuku mengeluarkan motorku. Wah,baiknya orang ini. Stelah permisi dengan beberapa kawan dan kkak senior dan menyelami mereka, aku juga menyalami memet, dan permisi pulang, motorku melaju menuju jalan pulang. Di perjalanan aku berbalik dari jalan dua lajur itu dan melewati barisan mereka yang akan menyeberang. AAku meng-klakson dua kali dan bang aldo mengulurkan tangannya mempersilahkan. Hahaa, akupun menuju depan UR untuk mengantar iik dijemput temannya dan setelah itu melesat menuju rumahku yang sekarang, kos.

Komentar