Beutt (Scream Louder, walk faster, go fast running)

Halo kawan. Lama sekali aku sudah tidak posting. Aku sudah jadi mahasiswa sekarang. Ada senang dan sedih yang bercampur aduk menyongsong kepergianku menuju universitas. Kembali bertemu teman sekelas yang pernah ku sukai dulu di universitas yang sama, hanya berbeda prodi saja. tapi selau dan selalu, semuanya terlihat dan benar-benari baik saja. Sama sekali aku tidak menyukai dia lagi. Senang rasanya. Ini apa yang ku inginkan sejak dulu. Rasa suka itu dulu datang dengan tidak wajar dan terlalu begitu saja, dan akhirnya rasa ini menguap seperti spirtus yang dituang ke luar begitu saja. Aku sudah memutuskan untuk menjalani hidupku yang ini dengan melakukan yang baik-baik karena kesempatan untuk menjadi terbaik sepertinya sulit sekali ku dapatkan. Saingan disini berat-berat sekali. Tapi memang tidak ada yang mungkin ketika kita berusaha. Begitu pulalah yang ku percayai dan ku lakukan, terus belajar dna semoga aku di berikesempatan untuk melakukan yang terbaik untuk masa depanku sendiri.
Entah akan jadi judul apa ceritaku yang ke dua ini. Yang pasti aku memang tak jauh berubah drastis seperti yang ada di cerita dongeng Ugly Duck, tapi Allah memberikan mimpi-mimpiku untuk terwujud, menjadi sebuah cerita hidup yang sangat menarik sekali buatku. Terima Kasih Ya Allah, Alhamdulillah. Impian konyol kecilku dulu itu adalah menjadi populer diantara cewek-cewek. Hahaa, ini konyol sekali,bukan. Tentu saja aku tidak pernah menjadi yang tercantik diantara-teman-temanku yang memang cantik dari lahir, tapi tidak sedikit teman cowok yang ingin dekat denganku, bukan karena kecantikanku, bukan karena kayanya aku karena aku sama sekali buka orang kaya dan sepertinya style-ku juga sangat biasa saja. Mungkin Allah menakdirkan aku untuk menjadi tempat orang lain lari, atau bersahabat. Tiddak masalah bagiku, karena aku senang mempunyai kalian semua,teman.
Merkurius yang paling aku tunggu sms-nya setiap hari, seseorang yang mengaku namanya Al-Aziz yang meneleponku diwaktu larut, saat suaraku nyaris seperti suara monster di film kartun anak-anak dan terdengar keseluruhannya seperti beberapa sendawa. Ingat sekali pertama bertemu dengannya aku tidak berniat menuju kafe atau apalah,tempat makan ddan sejenisnya. Waktu itu aku tak membawa uang sepeserpun dikantongku. Bukan disengaja karena aku ingat sekali sudah mempersiapkan uang kalau-kalau dia akan mengajakku ke tempat makan, dan perfectly, aku meninggalkan uangku diatas tempat tidur. Sangat memalukan sekali rasanya waktu itu. Tentu saja dengan gengsiku yang agak high class ini aku tidak bisa mengatakan apa-apa, untungnya aku bersama seorang teman yang blak-blakan, dan dia dengan tulu s mengatakan yang sesungguhnya. Aku tak mampu berkata apa-apa lagi, dan hanya bisa bermuka konyol. Untungnya dia bilang akan traktir. Meskipun itu adalah sebuah traktiran, tapi aku tentu tidak ingin memesan sesuatu yang mahal,dong. Aku juga faham cara sadar diri ketika orang lain berniat baik pada kita. Kmai memesan dua capcin atas usul temanku nisa. Kami mengobrol sedikit banyak hanya tentang kuliah, tempat tinggal dan itu-itu saja. Pembicaraan standar agar tidak hanya diam saja. Ya, orang itu tidak terlihat seberantakan ketika dia pakai topi. Lumayan manis dan bibirnya berbelah dibawah. Sebagai wanita normal, wajar aku melihat hal-hal seperti itu dong. Tapi masalahnya setiap aku mengingat-ingat wajahnya maka akan muncul satu sosok seseorang yang baru ku kenal. Dedi, ya seorang teman di prodi biologi yang baru ku kenal. Jangan salah faham dan mengira aku menyukainya, sampai sekarang aku belum berfikir untuk menyukai salah satu teman dari prodiku sendiri.Mereka mirip. Apa mereka kakak adik ya? ah entahlah, tapi yang pasti dia lebih manis daripada dedi. Dia juga lebih ke mmelayu, ocu atau apalah itu daripada dedi yang kejawen beutt.

Beutt. Sebuah kata yang diajarkan nisa pada kami. Kata-kata yang diperolehnya dari hasil menonton acara olga syahputra yang seksi itu. Haha, lucu sekali ketika kami mulai menggantikan kata banget dengan kata itu. Kami kompak sekali disini. Di rumahku yang baru, kamar kos. Kami berempat hidup seperti keluarga. Ada reno yang kamarnya di sebelahku. Posturnya adalah yang paling terbaik diantara kami. Melihatnya, sepertinya tak akan ada cowok yang menolaknya. Tapi dia aslinya sangat kekanakan. Ingat sekali foto-foto alaynya di laptopnya. Wah, dia belum selesai di proses itu ternyata, proses dari alay menuju manusia seutuhnya.(becandaaa  (^_^)v )
Ada anisa yang nama panjangnya hanya terdiri dari lima hurup itu saja. Irit sekali, bukan? Nisa ini adalah orang lombok yang ga terlihat seperti orang lombok sungguhan. Nisa sudah lama berdomisili di pulau sambu.Ayahnya adalah pekerja di pabrik kelapa kedua terbesar di Asia itu. Pabrik dengan nama pemilik hak paten, Kalbe farma.
Selain dua makhluk badol itu, ada juga makhluk badol yang lain, yaitu Agy triani. Kami sama -sama orang air molek. Tepatnya dia tinggal agak sedikit ke kota dan aku jauh sekali dari kota. Si Agy ini ku kenal ketika masih bimbel di GO. Nah, beliau inilah juga yang memberitahuku tentang kos yang murah dan banyak teman seperti ini. Ga kebayang deh kalo aku jadi ambil kosan yang lebih mahal itu, padahal tidak ada banyak orang yang tinggal dsekitarku. Aku pasti kesepian sekali. Untungnya saja aku sharing ke mereka tentang harga kosan yang menurutku itu mahal sekai dan sangat berat. Walhasil, mereka memberiku jalan keluar dengan tinggal di kos yang sama dengan agy yang lebih sesuai kantongku.

Wah, sekarang inii awalnya aku berniat mengisi KRS(Karu Rencana Studi) di tengah malam, berharap tidak ada orang lain selain aku yang mengakses portal.unri.ac.id
Harapanku sirna karena mmang bukan itu permasalahan sesungguhnya karena yang sebenarnya sedang terjadi adalah portalnya sendiri sedang eror. Menyebalkan seklai saat sudah membuka dan sama sekali ga bisa melakukan apa-apa dengan KRS ku sendiri.
Karena paket internet yang masih ada, ku lanjutkan saja menulis blog yang sudah belangau lama sekali ini/


Banyak sekali yang ingin aku ceritakan. Tentang teman-teman baik di Universitas dan seorang teman yang aneh disini. Dia orang yang pertama kali berkenalan denganku di Universitas secara langsung. Sebelumnya aku sudah berkenalan dengan beberapa teman melalui fb, telepon dan bbm. Dia manis memang, pendiam, entah karena sifat aslinya atau mencari perhatian, kurang tau juga. Tapi yang pasti dia ramah sekali,baik-baik saja dan sangat familiar, sebelum dia berbicara kasar saat aku tidak dengan keras mengucapkan kata permisi saat aku hendak numpang lewat di depan kursinya. "Permisi dulu kalo mau lewat tu",katanya dengan ketus dan muka datar yang asem banget. Padahal aku waktu itu sedang diburu waktu sekali. Ini berhubuugan dengan bisnis pakaian yang baru saja ku rintis. "Kan aku dah bilang tadi,fan" kataku dengan pelan yang sepertinya terbaca melawan olehnya. Mukaku memang muka protes dari dulu, terlihat cuek jahat dan apasajalah. Walhasil sepertinya ketidaksengajaan penyetingan mukaku itu memancing emosinya. "Yang keras lah,aku ga dengar"katanya makin tinggi. "Ya maaf" kataku dan langsung pergi. Seperti tidak perduli. Terserah anak itu sajalah. Waktu itu aku tidak sengaja menyentuh tangannya, dan sepertinya dia marah karena itu, tapi dia terlalu kasar untuk menegur dengan cara itu. Jahat sekali. Seganteng apapun,sepintar apapu, aku tak bisa melihat kelebihannya sama sekali ketika dia bersikap kasar seperti tadi. Mungkin seperti itulah fanateisme yang terlaku berlebihan itu. Masalah yang terjadi karena ketidaksengajaanpun diperbesarnya dengan menyampaikan protes dengan cara ga enak itu. Aku di kampus dekat dengan teman yang akrab dipanggil iik. Aku curhat dengan Iik tentang apa yang terjadi barusan dan kamipun kompak untuk sama-sama ambil tindakan preventif dari sikap ga asik irfan itu. Senang sekai rasanya punya teman yang berpihak dengan kita apapun yang terjadi. Maaf banget fan, aku gak sementel itu pengen pegang-pegang tangan cowok. Kalo aku mau megang,akan aku lakukan dengan cara yang lebih jelas,tidak dengan cara pura-pura lewat. Sama sekali bukan gayaku. Aku benar-benar buru-buru waktu itu dan tidak sengaja mengenai tangan berhargamu itu. Lain kali ga akan ku lakukan, jangankan menyentuhmu, melihatmu mungkin tidak akan lagi. Anggap saja kita tidak pernah kenal. Ya, tadi itu ingin sekali mengatakan itu. Tapi sekarang tidak lagi. Tidak perlulah fikirku. Jika aku tidak menyukai sikapnya ya aku tidak perlu cari masalah dengan mengambil langkah bermusuhan dengannya, hanya hindari saja dia sejauh mungkin dan anggap saja dia tidak ada. Selesai,kan.

Tapi ceritaku belum selesai nih. Sudah duua kali aku mengunjungi stadion Utama Riau. Megah sekali teman. Suatu saat aku ingin menemui tempat yan glebih megah daripada ini, semoga Allah mewujudkan keinginanku, ya Amiin. Aku masuk ke dalam dan subhanallah ini ruangan terbesar yang pernah ku lihat dalam hidupku. Aku membayangkan tentang berjalan mengelilingi stadion ini, pasti aku tidak  sanggup. Ini besar sekali. Stadion ini adalah terbesar kedua setelah GBK(Gelora Bung Karno)
Sayangnya aku tidak bisa menonton opening ceremony event besar yang membuat seluruh polisi sesumatra di kerahkan ini. Hrga tiketnya ratusan,kawan. Aku yang hanya mahasiswa kere ini ga bakal beli tiket dengan harga segitu. Masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi dan lebih genting daripada opening ceremony. Tapi aku sebenarnya berharap sekali bisa menyaksikan acarra yang akan memunculkan orang nomor satu di Indonesia, yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, kalau aku tidak salah update informasi ya.

Hey aku juga mau cerita tentang langkah kecil memulai bisnisku. Suatu saat aku ingin bisnisku berkembang terus dan lebih pesat dari ini. Terus belajr tentunya bagaimana mengelola semua ini agar selalu ada peningkatan yang baik dari hari kehari, dan tetap mempertahankan pelayanan maksimal untuk customer. Pelanggan shop onlineku ini adalah orang-orang yang ku kenal. Mereka ada beberapa teman SMA ku dan teman  satu universitas. Intinya disini yang harus ku pertahankan adalah kepercayaan mereka untuk memesan produkku. Tetu saja aku akan mengusahakan yang terbaik untuk itu. 

Komentar