Sinting

Ide bikin background blog penuh muka aku doang ternyata mendapat sambutan serius dari para penikmat image. Temanku yang satu bilang itu serem. Satunya bilang kayak teroris. Hanya tertawa dan cekakak cekikik dengan mereka, menertawakan kekonyolan sendiri. Bukan terlalu konyol, sebenarnya ada filosofi dibalik background penuh mata-ku.


Kalian melihat blog-ku, seperti membaca mataku. Di sini tempat orang lain bisa tahu apa yang tidak terbaca dari mataku. Tapi tidak semuanya.



Background yang sama dalam waktu yang panjang sangat membosankan. Waktunya ganti lagi. Musikku juga bising banget. Ga betah bahkan buka blog sendiri lama-lama. Untuk mengenang background penuh muka, hre is the pic : (ga penting banget bah!)

Komentar