Daun dan Bunga


Mungkin daun tidak akan pernah mengerti betapa berartinya dia buatku. Tak ku sangka, ternyata daun memakai topeng didekatku. Menurutmu bagaimana rasanya dibohongi? Sakit. Aku juga Begitu.
Aku mudah saja mengatakan bahwa aku baik-baik saja. Memang aku baik-baik saja. Tapi tidak hatiku. Kenapa daun menyembunyikan dirinya yang sebenarnya?
Aku ingin daun mengenalku lebih baik. Tapi mengapa daun malah sebaliknya?
Aku hanya ingin melihat kesungguhannya. Aku sudah merelakan banyak hal dalam hidupku. Entah bisakah aku merelakan daun untuk yang lain. Daun begitu mendominasi hatiku.
Sudah ku berikan isyarat itu padanya. Entah dia pura-pura tidak mengerti atau memang tidak mengerti. Tapi ku rasa,daun mengerti, aku tidak semudah itu punya insting untuk dekat dengan seseorang. Daun, buka matamu! Dia mencoba mengertimu,tapi percayalah aku bisa mengertimu lebih baik darinya.

Aku tidak akan berlari mengejarnya. Aku percaya daun sangat istimewa. Dengan keistimewaannya, daun akan mengerti ketulusanku. Sejauh apapun daun diterbangkan angin, daun tahu bahwa  ia akan kembali ke tempat yang sama. Tempat kami bertemu. Tempat ia mencintai dan dicintai. Daun yang selalu segar dan tak pernah layu. 

Komentar